Jumat, 25 November 2011

Selamat Hari Guru

Gw baru sadar kalo hari ini tuh hari guru :| gw kira hari guru itu rabu kemaren, soalnya sekolah gw ngerayainnya hari itu. Lepas dari itu, gw mau ngucapin Selamat Hari Guru buat semua guru gua, guru bapak gua, guru emak gua, guru ade ade gua, guru temen temen gua. Guru itu bukan cuman orang yang ngoceh ngoceh tiap hari di sekolah yang kadang kita perhatiin, tapi guru itu orang yang udah ngajarin kita sesuatu. Mau itu hal yang baik ato gak baik, yang penting dia uda ngajarin kita. 

Sekedar info tentang hari guru
Hari guru di berbagai negara : 
Amerika

* Amerika Serikat: minggu pertama di bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru).
* Argentina: 11 September

Hari peringatan wafatnya Domingo Faustino Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.

* Brazil: 15 Oktober (sejak 1963)

Pertama kali dirayakan tahun 1947 di São Paulo oleh sejumlah guru dari sebuah sekolah kecil. Tanggal 15 Oktober disepakati sebagai hari guru karena pada tanggal tersebut, Dom Pedro I menyetujui dekrit penataan kembali sekolah dasar di Brazil.

Kamis, 24 November 2011

The Dummy

Postingan ini sengaja gua buat untuk kalian yang mungkin penasaran kenapa gw menyebut team gw "the Dummy''. Jujur aja ya, gw juga ga ngerti kenapa bisa dinamain begitu :| jadi team gw tuh terbentuk sekitar 1 tahun yang lalu. Waktu itu gua sama temen temen gw lagi di kasih tugas bikin gerakan aerobik, dan lu tau apa ? Gerakan gua dan temen gua sukses bikin temen sekelas atau mungkin sesekolah gua ketawa sampe nangis dan lu tau apa lagi, gw dan temen temen gw sempet ngigo kalo gerakan kita bakal jadi trend baru di kalangan anak anak aneh.. wierd....

Jumat, 11 November 2011

Tempat Pertandingan Sea Games XXVI

DKI Jakarta

1. Panahan Lapangan Panahan, GBK, Senayan
2. Akuatik Open Water Swimming Pulau Putri
3. Bulutangkis Istora Stadium
4. Basketball GOR Basket Sport Mall Kelapa Gading
5. Bowling Bowling Jaya Ancol
6. Kano ipule, Jawa Barat
7. Balap Sepeda
* Track Velodrome, Rawamangun
* Cycling BMX Ancol
* Cycling Road Race Subang Road Cycling
* MTB Sentul, Gunung Pancar
8. Equestrian (berkuda) Arthayasa, Depok
9. Fencing Balairung UI, Depok
10. Sepakbola Stadion Utama Senayan
11. Futsal POPKI Sport Hall Cibubur
12. Golf Jagorawi Golf Country Club Cimanggis, Bogor

Video StandUpComedy




                                         StandUpComedy By. Raditya Dika








                                    StandUpComedy By. Pandji Pragiwaksono

Wajah Baru Komedi Indonesia : Stand Up Comedy

imageJakarta - Seumur hidupnya, Ernest Prakasa tak pernah bermimpi bahwa suatu saat fotonya akan terpampang di halaman depan Kompas, yang notabene surat kabar terbesar di negeri ini. Memang, dia pernah berpura-pura ada di halaman depan koran bernama KAMPAS -- Kami Memang Pas, dalam format undangan resepsi pernikahannya. Tapi yang tak terduga itu akhirnya terjadi pada Minggu, 9 Oktober 2011. Seorang kawan Ernest diTwitter mengatakan bahwa biasanya mereka yang masuk headline Kompas adalah orang penting dan terkenal, dan artinya Ernest adalah satu di antaranya -- meski hingga tulisan ini dibuat, belum banyak orang tahu siapa dirinya. Seorang kawan bernama Teddy Setiawan Kho menulis, “Ernest Prakasa adalah satu dari beberapa orang Cina di Indonesia yang masuk halaman utama Kompas setelah Susi [Susanti], Alan [Budikusuma], Mia Audina, dan Eddy Tansil. “Seumur hidup sekali masuk headline Kompas, sayang nggak bisa pilih sendiri fotonya. Sipit banget!” tulis Ernest di akun Twitter-nya. 

Ernest tak sendirian di halaman depan Kompas hari itu. Foto seorang perempuan berjilbab, dosen bernama Sakdiyah Ma’ruf dan seorang anggota marinir bernama Sersan Daslan Cukup ikut terpampang di sana. Tiga orang itu punya keunikan yang sepertinya menarik bagi Redaktur Kompas sehingga memuatnya di halaman depan. Dan tiga orang itu adalah tiga di antara tiga belas finalis Stand Up Comedy Indonesia, program di Kompas TV yang berisi kompetisi mencari stand up comedian terbaik Indonesia dengan slogan Let’s Make Laugh dan tayang setiap Sabtu pukul 19.30 WIB. 

Kira-kira tiga bulan belakangan, stand up comedy mulai dikenal banyak orang di Indonesia. Banyak media massa mengulas soal kebangkitan stand up comedy yang formatnya relatif belum dikenal sebagian besar masyarakat. Dua stasiun TV swasta menayangkan program stand up comedy: Kompas TV dengan Stand Up Comedy Indonesia yang bentuknya kompetisi (mirip dengan program Last Comic Standing jika kita bicara konteks progam TV dari luar negeri), dan Metro TV dengan Stand Up Comedy Show (tayang setiap Kamis pukul 22.30 WIB), berbentuk showcase di mana para stand up comedian atau comic, atau seorang stand up-- istilah yang lazim digunakan -- dipilih oleh tim kreatifnya. 

Rabu, 21 September 2011, tiga belas comic finalis Stand Up Comedy Indonesia -- dengan pembawa acara Raditya Dika (penulis yang melejit dengan buku Kambing Jantan) dan Pandji Pragiwaksono (penyiar radio, pembawa acara, rapper) -- tampil pertama kalinya di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI), Kuningan, Jakarta, di hadapan dewan juri (Butet Kertaradjasa, Indro Warkop, dan Astrid Tiar). Mereka adalah para kontestan yang lolos dari proses audisi dari Bandung, Jakarta, Yogya, Surabaya, dan Medan. Belum ada yang profesinya comic. Tapi tak sedikit dari mereka yang pekerjaan sehari-harinya berhubungan dengan penulisan atau penyiaran -- kemampuan bicara di depan umum dan kemampuan menulis naskah komedi adalah dua hal utama yang dibutuhkan dalam stand up comedy. Ada juga yang memang profesinya sudah menjadi pelawak seperti Gareng dan Wisben dari Yogya, yang memadukan lawak dan sulap serta terkenal dengan kalimat “Timbul pertanyaan” di setiap penampilannya. 
Pandji Pragiwaksono, dalam Twitter-nya dan dalam materi stand up-nya, menekankan bahwa stand up comedy harusnya membuat orang Indonesia menjadi tidak sensitif. Jangan mudah terpancing emosi akan pernyataan dari orang lain. Berani menertawakan diri sendiri. Seperti yang dilakukan Ernest dengan beberapa materi stand up-nya. “Banyak yang menyuruh kalau sakit pergi ke sinshe (ahli pengobatan Cina). Tapi itu Bruce Lee bertahun-tahun sakit pilek nggak sembuh-sembuh [menirukan gerakan Bruce Lee yang setiap berkelahi selalu menyeka hidungnya]. Makanya, mending juga pergi ke dokter,” kata Ernest. 

Sementara itu, pada 13 September 2011, Metro TV pertama kali melakukan taping untuk program Stand Up Comedy Show. Berbeda dengan Kompas TV, program di Metro TV ini tidak menggelar kompetisi. Para comic dipilih langsung oleh tim kreatifnya. Untuk edisi perdana itu, mereka tak melalui proses audisi karena tim kreatif menganggap para comic yang diundang sudah mampu tampil setelah melihat tayang-annya di YouTube. Belakangan, Stand Up Comedy Show juga mengadakan open mic (kesempatan untuk mencoba melakukan stand up atau melatih materi) bagi mereka yang ingin menunjukkan bakat dan ingin tampil di program itu. 

Agus Mulyadi, Manajer Produksi dan Kreatif Me-tro TV, sebenarnya sudah punya ide untuk membuat program stand up comedy sejak setahun lalu. Ini berawal setelah dia melihat penampilan Pandji Pragiwaksono di konser mini yang digelar khusus untuk para follower Twitter-nya. “Respon dari audiens saat itu membuat saya cukup ‘terganggu’ ya. Konsep stand up itu sangat bisa diterima. Bahwa audiens terhibur, itu sangat terasa. Saya pikir harus dicoba. Pasarnya ada, dan ternyata ada yang bisa menerima,” katanya.
Tapi persoalan kemudian muncul: siapa yang akan mengisi acaranya? Jika yang tampil itu-itu saja, Agus khawatir penonton akan merasa bosan atau mereka tak punya persediaan comic yang cukup banyak. Dan ide itu pun harus diendapkan selama setahun hingga akhirnya di pertengahan tahun 2011 tiba-tiba banyak comicbermunculan setelah banyak yang berpartisipasi pada kegiatan open mic. Maka dibawalah kembali ide untuk program stand up comedy ke divisi programming. Tak ada kesulitan berarti ketika ide ini ditawarkan. Kalangan internal Metro TV sepakat menganggap bahwa program itu akan menghibur tapi tak melenceng dari karakter Metro TV. Episode perdana mendapat rating 1,3 dengan 7,8 share alias bagus, sejajar dengan rating acaraKick Andy yang merupakan salah satu program unggulan di sana. Menurut Agus, intuisinya mengatakan bahwa episode perdana itu akan mendapat respon yang baik dari para pemirsa, apalagi setelah melihat respon di Twitter

Ketika ditanya soal bagaimana menyensor lelucon para comic, Agus mengatakan bahwa Metro TV percayagenre komedi ini bisa mengajak kita untuk tertawa dan belajar lebih dewasa, belajar untuk tidak sensitif. Ini dibuktikan dengan tak disensornya lelucon soal Surya Paloh sang pemilik Metro TV yang sering sekali ditampilkan berlama-lama pidato di televisi itu.


Indonesia Bungkam Singapura 2-0 di Penyisihan Sepak Bola Sea Games XXVI Grup A


AFP/Adek Berry
Jakarta - Indonesia menang 2-0 atas Singapura di cabang sepakbola SEA Games XXVI. Gol-gol dari Patrich Wanggai dan Titus Bonai mengantar 'Garuda Muda' sementara memuncaki klasemen Grup A.

Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat(11/11/2011) siang WIB, Indonesia unggul cepat atas Singapura setelah Wanggai menjebol gawang Singapura saat pertandingan baru berjalan satu menit. Sementara gol kedua tercipta di menit 37 lewat aksi individu Titus Bonai.

Dengan Singapura hanya diperkuat dengan 10 pemain sejak pertengahan babak pertama, Indonesia sesungguhnya punya banyak peluang menambah keunggulan. Namun hingga laga berakir papan skor masih bertahan di angka 2-0.

Ini merupakan kemenangan kedua Indonesia di Grup A cabang sepakbola SEA Games XXVI, setelah sebelumnya mengandaskan Kamboja dengan 6-0. Memiliki enam poin dari dua pertandingan, skuad besutan Rahmad Darmawan sementara menjadi pemuncak klasemen, unggul dua poin atas Malaysia di posisi kedua.

Di pertandingan selanjutnya 'Garuda Muda' akan menghadapi Thailand. Laga akan kembali digelar di Stadion Utama GBK pada Minggu (13/11/2011).

Jalannya Pertandingan

Pertandingan baru berjalan satu menit saat Wanggai sudah menggelorakan penonton yang hadir di GBK. Gol tersebut bermula dari kegagalan bek Singapura menyapu bola lambung, yang kemudian bisa dikuasai Titus Bonai.

Umpan terobosan yang dilepaskan Titus Bonai tepat mengarah ke Wanggai. Berhadapan satu lawan satu dengan kiper, Wangai dengan dingin mengecoh Mohammad Izwan dan menceploskan bola ke gawang yang kosong. Indonesia unggul 1-0.

Di menit 10 Wanggai kembali punya kans saat sepakan yang dia lepaskan masih menyamping dari gawang Singapura. Tak lama berselang pemain Persidafon itu kembali menebar ancaman ketika sepakannya bisa ditepis kiper dengan susah payah.

Memasuki menit 22 Singapura harus kehilangan seorang pemainnya. Navin Neil Vanu diusir wasit setelah mendapat karu kuning kedua, di mana dalam tayangan lambat terlihat tangannya menampar Mahardirga Lasut.

Keunggulan jumlah pemain tak benar-benar bisa dimanfaatkan Indonesia karena Singapura dalam beberapa kesempatan masih bisa melakukan tekanan. Peluang menambah keunggulan buat Indonesia baru kembali tercipta di menit 35, ketika itu Titus Bonai memilih menembak langsung bola meski di kotak penalti ada dua lawannya menunggu.


Sabtu, 05 November 2011

Febrianto Wijaya,Seorang Pemain Indonesia Yang Berhasil Tembus BundesLiga

Febrianto Wijaya bergabung di klub anggota Bundesliga Jerman, VfB Stuttgart. Proses pemanggilan ABG 17 tahun tersebut tergolong singkat. Ceritanya berawal dari pertemuan bisnis antara paman Febrianto bernama Pieter Witono dan seorang pebisnis asal Jerman yang juga pengurus Stuttgart, Kurt Jurgen Walter.

Pieter iseng-iseng mengajak pemandu bakat Stuttgart itu menyaksikan Febrianto berlatih di Lapangan Karebosi, Makassar. Tak disangka, Walter langsung tertarik dengan gaya permainan Febrianto. Dia mengontak rekan-rekannya di Stuttgart setelah beberapa kali melihat aksi Anto –panggilan Febrianto– berlatih dan bertanding. Kurt Jurgen Walter belakangan diketahui adalah mantan pemain Stuttgart era 1980-an dan kini dipercaya sebagai pemandu bakat untuk klub tersebut.

’’Prosesnya sangat cepat. Saya baru percaya setelah ada surat pemanggilan resmi berbahasa Jerman dengan menggunakan kop surat VfB Stuttgart,’’ kata Pieter.

Status Anto di klub Divisi Utama Bundesliga tersebut bukan sebagai pemain seleksi, tapi langsung terikat kontrak dengan Stuttgart. Hanya, Kurt belum bisa memastikan apakah Febrianto langsung memperkuat Stuttgart A, B, atau C.

Prestasi Anto di pentas sepak bola junior memang cukup mengilap. Mula-mula dia hanya berlatih di SSB MFS 2000, milik Diza Rasyid Ali. Tak begitu lama menjadi murid SSB, anak sulung dari tiga bersaudara itu memperkuat timnas U-14 tahun.

Dari situlah, dia mulai menapaki sepak bola profesional. Tak lama di timnas U-14, dia naik kelas ke U-16 dan berlanjut U-17. Kini Anto tinggal menghitung hari untuk menjejakkan kakinya di markas klub Divisi Utama Bundesliga, Stuttgart, yang menjadi venue dua pertandingan penyisihan grup Piala Dunia 2006 itu.

Pada 31 Juli lalu, dia berangkat ke Jerman. Sebelum berangkat, putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Ilham Wijaya dan Wenny Wijaya itu mengakui, keberuntungan dan kesempatan yang diperolehnya masih dirasakan seperti mimpi.

Maklum, sejak kecil dia tidak pernah membayangkan akan menjadi pemain sepak bola profesional. Di Makassar, gara-gara ’’gila’’ bola, sekolahnya amburadul. Sudah dua kali dia pindah sekolah dan kini dia masih duduk di kelas 1 SMA.




sumber: http://rizalrahmawan.multiply.com/journal/item/3